Senin, 16 Februari 2009

AGENS NABATI (Pertisida organik)

Agens nabati merupakan unsur organik yang diperoleh dari tanaman lokal dan digunakan sebagai pengganti pertisida anorganik.
Pembuatannya tidak sulit dan dapat dikembangkan untuk kegiatan pertanian masyarakat,baik skala kecil maupun untuk usaha produktif masyarakat.
Diantara agens nabati adalah NIKORAK ( biji mahoni,tembakau dan daun jarak) yang digunakan untuk membasmi organisme pembasmi tanaman jenis ulat grayak,ulat penggulung daun dan ulat perusak daun.Yang kedua adalah CASIR ( cabe merah dan daun sirih)yang digunakan untuk membasmi jenis ulat penggerek batang,hama wereng,walang sangit.Jenis lain adalah BAPUMEDA (bawang putih,bawang merah dan bawang daun untuk membasmi ulat perusak daun,trip dan walang sangit.Berikut adalah cara pembuatan ketiga jenis agens nabati yang dikembangkan Riau Pulp dan diberikan dalam pelatihan masyarakat binaannya.
1. NIKORAK
Bahan :
150 - 300 gram biji Mahoni
50 - 100 garam tembakau
0,5 - 1 kg daun jarak
3 - 6 liter air
Cara pembuatan :
1. Biji Mahoni digiling halus
2. Daun jarak dan tembakau direbus sampai mendidih dan dinginkan
3. Apabila akan digunakan,campurkan bubuk mahoni dan air temabakau-daun jarak,aduk sampai merata,biarkan selama 24 jam baru kemudian disaring.
Cara penggunaan :
1. Masukan air ketangki penyemprotan dan tambahkan 28 cc larutan Nikorak
2. Semprotkan pada tanaman waktu pagi dan sore.
2. CASIR
Bahan
1 -2 0ns cabe merah
1 -2 kg daun sirih
7 -5 liter air
Cara membuat:
1. Cabe dan daun sirih digiling halus
2. Tambahkan air secukupnya,aduk merata dan disaring
Cara menggunakan :
1. Masukkan air kedalam tangki,tambahkan 250 cc Casir
2. Semprotkan pada tanaman waktu pagi dan sore

Read More......

Sabtu, 31 Januari 2009

Shorea pinanga Scheff


Shorea pinanga Scheff termasuk kedalam kelompok meranti merah.Shorea ini mempunyai banyak sekali nama daerah, yaitu Meranti langgai bukit,(Brunei,Serawak), kawang pinang (Sbah),abah burong, awang boi, awang kelalai, tengkawang gunung, tengkawang lumut tengkawang minggi (Kalimantan)dan masih banyak lagi nama daerah yang tidak disebutkan.
Kisaran penyebarannya diseluruh pulau Kalimantan,pada ketinggian 5 m - 375 m dari permukaan laut(Newman dkk,1999).Pada daerah2 yang bertanah liat,berpasir sampai berbatu dengan topografi dari datar,miring maupun curam.Shorea jenis ini banyak dijumpai dalam bentuk hutan primer dan hutan sekunder tua (Nuryayi,1970)
Tinggi pohon S.pinanga Scheff sampai pucuk kira2 10 m - 45 m,sedangkan tinggi bebas cabang dari 7 m - 35 m dan diameter pada pangkal cabang antara 20 cm - 72 cm.(Nuryayi,1970).Jenis ini mempunyai banir yang besar yang ukurannya untuk tingginya 0,3 m - 2,1 m, lebarnya dari 0,3 m - 2 m dan tebal banir 6 cm - 15 cm.
Bunga jenis shorea ini diwaktu kuncup berwarna merah,baunya sangat tajam tapi wangi dengan rasa agak gatal dan pahang.Setelah mekar warna warna menjadi kuning ros dengan bau tetap dan tidak berasa.Buah yang dihasilkan waktu muda berwarna coklat muda,tidak berbau dan tidak berasa.setelah tua warna buahnya menjadi coklat tua.
Sedangkan untuk tajuk shorea ini berbentuk bundar panjang dan berwarna hijau.Kegunaaan jenis shorea pinanga Scheff banyak sekali diantaranya:Kayunya digunakan untuk perkakas dan bahan bangunan,kulitnya berguna untuk dinding dedangkan damarnya berguna untuk lampu serta buahnya berguna untuk jadi minyak.


Read More......

Tekhnik pembibitan Surian (Toona surensis R)




I. PENDAHULUAN

Tanaman Surian (Toona surensis R)banyak terdapat di Pulau Jawa dan Sumatera.Tanaman ini dapat tumbuh didaerah pegunungan dengan ketinggian kurang dari 1200 m dpl,dengan iklim agak kering E-F (Klasifikasi Schimidt dan Ferguson).
Di propinsi Sumatera Barat tanaman ini dapat tumbuh hampir di semua daerah dan sudah menjadi tanaman yang disukai dan dimanfaatkan masyarakat sejak puluhan tahun lalu.
Tinggi tanaman ini Surian dapat mencapai 34-45 m dengan diameter hingga 75 cm

II. PENGADAAN BIBIT

A. Bahan untuk bibit
Tanaman Surian dikembangbiakan dengan bijinya.Jumlah biji kering per kg rata-rata
267.000 benih.Biji diambil dari pohon induk yang sudah tua berumur diatas 10 tahun dan
dibawah 25 tahun.Biji diambil dari buah yang sudah berwarna coklat tua yang belum pecah
kulitnya.
B. Cara membuat pembibitan

1. Pembuatan tempat persemaian

* Lapangan sebaiknya datar dan bila tempat miring dengan derajat kemiringan kurang dari 5 %.
* Mudah memperoleh air sepanjang tahun
* Lahan untuk keperluan pembibitan bebas dari genangan air dan hama penyakit.
* Letak persemaian ditengah-tengah atau dekat lapangan penanaman,dipinggir jalan angkutan
dan dekat tenaga kerja.

2. Pembuatan bedengan persemaian

* Ukuran bedengan bervariasi tetapi pada umumnya berukuran 5x1 m atau 10x1 m.
* Bedengan membujur dari Utara ke Selatan dan pinggirnya diperkuat dengan bambu, batu
merah atau kayu yang lainnya.
* Permukaan bedengan ditinggikan 10-15 cm diatas permukaaan tanah untuk menghindari
genangan air hujan.
* Antar bedengan diberi jarak 0,45 m dan setiap 5-10 bedengan dibuat jalan inspeksi selebar
6-10 m
* Saluran air dibuat sepanjang jalan inspeksi.
* Media bedengan persemaian terdiri atas campuran tanah, kompos dan pasir halus dengan
perbandingan 7:2:1.
C. Cara membuat bibit

Benih yang baik sebelum ditabur,direndam selama 2-4 jam,baru dikecambahkan diats
karung goni yang selalu basah selama 24-36 jam.Benih yang baik adalah benih yang nampak
membesar.
Benih yang sudah diberi perlakuan langsung ditabur dibedengan dengan jarak 10x10
cm.Penaburan benih sebaiknya pada bulan Mei s/d Juni.
Bibit yang sudah dipersemaian disiram 2 kali sehari,sebelum jam 09.00 Wib dan sesudah jam
16.00Wib.Setelah bibit berumur 3-4 bulan(diameter akar sekitar 1 cm)bibit siap ditanam
dilapangan.


Read More......